Glider Content

09 Februari, 2015

PENELITIAN SOSIAL dalam Sosiologi KLS XII IPS



PENGERTIAN PENELITIAN
        Suatu usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya kebenarannya, yang dilakukan dengan sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah

        Suatu aktivitas ilmiah yang menggunakan motode ilmiah logsi dan sistematis untuk menguji atau verifikasi suatu atau beberapa hipotesa terhadap satu atau beberapa masalah dengan proses mengumpulkan data
KEGUNAAN PENELITIAN:
§  Untuk memperkuat ilmu pengetahuan
§  Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan
SYARAT-SYARAT PENELITIAN
        SISTEMATIS: dilaksanakan berdasarkan pola tertentu
        TERENCANA: ada unsur kesengajaan dan telah ditentukan langkah-langkahnya
        SKEPTIS: selalu menanyakan bukti atau fakta
        ANALITIS: menganalisa setiap pernyataan
        KRITIS: berpikir berdasarkan logika dan data
        JUJUR
        TERBUKA
JENIS-JENIS PENELITIAN
1. Berdasarkan hasil yang diperoleh:
- penelitian dasar
- penelitian terapan
   * penelitian evaluasi
2. Berdasarkan bidang yang diteliti:
- penelitian sosial
- penelitian eksakta
3. Berdasarkan tempat penelitian:
- penelitian lapangan
- penelitian kepustakaan
- penelitian laboratorium
4. Berdasarkan teknik/metode yang digunakan:
    a. Penelitian survei: bertujuan untuk memperoleh informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai kelompok atau orang dengan cara mengirimkan angket atau wawancara secara pribadi.
    b. Penelitian eksperimen: penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) atau mengontrol situasi alamiah buatan sesuai dengan tujuan penelitian.
        Contoh: Menguji dua metode kegiatan belajar mengajar yang berbeda
    c. Penelitian historis
    d. Penelitian inquiri alamiah: bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung dari tingkah laku orang yang diamati atau diwawancarai.
5. Berdasarkan keilmiahannya:
- penelitian ilmiah
- penelitian non-ilmiah
6. Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya:
- penelitian bisnis
- penelitian komunikasi
- penelitian hukum
- penelitian pertanian
- penelitian ekonomi

7. Berdasarkan tujuan penelitiannya:
    a. Penelitian eksploratif : menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
    b. Penelitian development : mengembangkan dan meningkatkan mutu dengan percobaan dan penyempurnaan.
    c. Penelitian verifikatif : mengecek kebenaran hasil penelitian lain.
    d. Penelitian korelatif : menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih.
    e. Penelitian komparatif : membandingkanpersamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti.

8. Berdasarkan kedalaman penelitiannya:
    a. Penelitian eksploratif : bermaksud mengumpulkan lebih banyak informasi tentang suatu permasalahan tertentu, yang sangat sedikit sekali terdapat informasi mengenai permasalahan tersebut.
   b. Penelitian deskriptif : memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu dan sudah ada informasi mengenai gejala sosial tersebut namun belum memadai.
Contoh:
Anton melakukan penelitian tentang ciri-ciri kehidupan sosial masyarakat suku Toraja di Sulawesi Selatan. Dalam penelitiannya ia menjelaskan tentang ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat tersebut.
   c. Penelitian eksplanatif : yang menjelaskan hubungan antara suatu gejala sosial dengan gejala sosial lain.

   d. Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
PROSEDUR PENELITIAN               :
I.                PEMBUATAN RANCANGAN  PENELITIAN
1.     MEMILIH MASALAH
2.     STUDI PENDAHULUAN
3.     MERUMUSKAN SUATU MASALAH
4.     MERUMUSKAN HIPOTESA
5.     MEMILIH PENDEKATAN
6.   MENENTUKAN VARIABEL DAN SUMBER DATA
II.              MELAKSANAKAN PENELITIAN
7.       MENENTUKAN DAN MENYUSUN
8.       INSTRUMEN
9.       MENGUMPULKAN DATA
10.    ANALISIS DATA
11.     MENARIK KESIMPIM,PULAN
A.  Pengertian Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana tertulis yang berisi gambaran singkat   tentang pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh.
B. Manfaat Rancangan Penelitian Sosial
Manfaat rancangan penelitian sosial antara lain :
  1. Rancangan penelitian memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
  2. Rancangan penelitian menentikan batas-batas peneltian yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
  3. Rancangan penelitian memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan-kesuliatan yang akan dihadapi saat penelitian.
C. Syarat-syarat Rancangan Penelitian
Syarat-syarat rancangan penelitian antara lain :
  1. Sistematis, atinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis.
  2. Konsisten, artinya terdaapt kesesuaian  diantara unsur-unsur tersebut.
  3. Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilaksanakan.
D. Isi Rancangan Penelitian
Isi rancangan penelitian atau proposal penelitian adalah :
  1. Latar belakang masalah.
Pada bagian ini diuraikan tentang dasar-dasar argumen yang melatarbelakangi masalah yang sedang dibahas. Sehingga uraian yang btertuang pada bagian latar belakang masalah berhubungan dengan alasan secara umum suatu masalah yang sedang diangkat.
2.     Rumusan masalah penelitian.
Rumusan masalah merupakan himpunan langkah yang akan digunakan dalam membahas suatu masalah. Biasanya uraian kalimat berupa kalimat tanya. Suatu penelitian perlu ada rumusan masalah agar peneliti lebih mudah cakupan materi dan langkah yang akan digunakan dalam memecahkan suatu masalah. Contoh rumusan masalah : “Apakah kebiasaan merokok di kalangan siswa berpengaruh terhadap tingkat kriminalitas  siswa ?
3.     Tujuan dan manfaat penelitian.
Tujuan dan manfaat penelitian merupakan uraian tentang harapan penulis tentang suatu masalah yang dibahas. Sedangkan manfaat penelitian berisi tentang uraian nilai guna penelitian itu baik bagi peneliti maupun orang lain.
       4.Tinjauan kepustakaan.
Tinjauan pustaka berisi tentang peneltian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas.
      5.Hipotesis.
Yaitu uraian tentang kesimpulan sementara penulis tentang masalah yang sedang diteliti.
Bentuk Rumusan Hipotesis
a. Hipotesis deskriptif.
Masalah : Berapa rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J"
Hipotesis : Rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J" adalah 100 buah per hari.

b. Hipotesis komparatif.
Masalah : Bagaimana daya tahan TV merek "P" apabila dibandingkan dengan daya tahan TV merek "Q"
Hipotesis : Daya tahan TV merek "P" lebih lama dibandingkan dengan daya taham TV merek "Q".

c. Hipotesis asosiatif
Masalah : Bagaimana bentuk hubungan antara inflasi dan harga saham PT "A".
Hipotesis : Ada hubungan negatif antara inflasi dan harga saham PT "A".

       6.Batasan konsep.
Yaitu langkah penulis untuk membatasi masalah atau konsep tentang masalah yang sedang dibahas agar tidak menimbulkan penafsiran ganda tentang masalah yang sedang dibahas.
      7.Metodologi penelitian.
Berisi langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dan mengolah menjadi sebuah laporan penelitian.
E. Langkah-langkah merancang penelitian penelitian
1. Menentukan Topik Penelitian
Topik penelitian adalah pokok permasalahan dari suatu penelitian. Hal-hal yang perlu  diperhatikan dalam menentukan topik penelitian adalah :
a.Topik harus terjangkau oleh peneliti.
b.Topik dipandang penting dan menarik untuk diteliti.
c.Topik harus memiliki kegunaan praktis dan teoritis.
d.Topik yang akan diteliti harus didukung data yang cukup.
e.Topik yang diteliti harus memungkinkan dengan dukungan dana yang ada.
2. Menentukan Judul Penelitian
Fungsi judul penelitian adalah menunjukkan kepada pembaca inti dari objek penelitian, subjek penelitian, dan sifat penelitian yang digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan judul penelitian antara lain :
a.Judul ditulis singkat, padat dan jelas.
b.Judul mencerminkan spesifikasi masalah penelitian yang diteliti.
c.Judul membuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian.
d.Judul menyebutkan secara jelas jenis hubungan antarvariabel.
e.Judul mengungkapkan objek yang diteliti.
Contoh judul penelitian Deskriptif 1.
 “Kinerja Karyawan Yang Tidak Berpendidikan”
Rumusan Masalah:
 a) Seberapa tinggi produktivitas kerja karyawan di Perusahaan A?
b) Seberapa baik interaksi kerja di Perusahaan A?
c) Bagaimana kinerja karyawan di perusahaan A?
Tujuan: Untuk mengetahui kinerja karyawan yang tidak berpendidikan di Perusahaan A yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan.
Contoh judul Penelitian Komparatif:
“Perbandingan Kerugian Petani di daerah Pedesaan dengan daerah Perkotaan”
Rumusan masalah:
a) Adakah perbandingan kualitas hasilnya di daerah pedesaan dengan daerah perkotaan?
b) Adakah perbedaan factor alamnya ?
c) Adakah perbedaan biaya yang di keluarkan oleh petani didaerah pedesaan dengan perkotaan?
d) Adakah perbedaan jumlah penjualan yang ada di desa dan di kota?
 Tujuan: Untuk mengetahui sejauh mana kerugian para petani di desa dan di kota dalam menghasilkan laba.

3. Merumuskan Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah suatu pertanyaan yang mengungkapkan adanya hubungan antar variabel yang ingin ditemukan jawabannya. Masalah muncul manakala terjadi kesenjangan antara kenyataan dengan harapan.
Sumber masalah penelitian dapat diambil melalui :
a.Literatur.
b.Diskusi, seminar, simposium, dan lain-lain.
c.Pernyataan pemegang otoritas.
d.Pengamatan sepintas.
e.Pengalaman pribadi.
f.Perasaan intuitif.
Selain hal-hal tersebut, dalam membuat perumusan masalah perlu memperhatikan hal-hal berikut :
a.Menggunakan kalimat pertanyaan.
b.Mengungkapkan variabel-variabel penelitian.
c.Mengungkapkan jenis hubungan antarvariabel yang ada.
d.Mengungkapkan objek penelitian.
e.Bentuk-bentuk masalah penelitian antara lain :
f.Permasalahan deskriptif.
g.Permasalahan komparatif.
h.Permasalahan asosiatif.
4.Menentukan Populasi
Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota dalam suatu kesatuan yang akan diteliti.
Populasi adalah himpunan semua hal yang ingin diketahui yang memiliki karakteristik tertentu.
Populasi Target dan Populasi Survei
Populasi target : populasi yang telah ditentukan.
Populasi survei : populasi yang terliput dalam penelitian.

(Pada saat penelitian, bisa jadi ada sebagian anggota populasi yang menolak untuk menjadi sumber informasi. Berarti jumlah anggota populasi berkurang. Anggota populasi lain, yang memberikan informasi, itulah yang dinamakan populasi survei
5.Menentukan Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang dipilih untuk penelitian yang karateristiknya dianggap mewakili seluruh populasi.
Sampel adalah sebagian dari populasi.

Langkah-langkah dalam pemilihan sampel, yaitu :
a.Menentukan karakteristik populasi.
b.Menentukan teknik pemilihan sampel.
c.Menentukan besar sampel.
d.Memilih sampel.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sampel antara   lain :
1)      Homogenitas.
2)      Banyak tidaknya variabel ekstra.
3)      Perlu tidaknya melakukan analisis subkelompok.
4)      Tersedia tidaknya tes statistik.
a.Cara-Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Proses pengambilan sampel terdiri atas 2 jenis, yaitu probabilita dan non-probabilita.
1.Sampel random atau sampel acak atau sampel campur (random sample)
Pada  langkah ini peneliti menganggap subyek penelitian diasumsikan memiliki hak yang sama dalam memberikan data. Dengan demikian, peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) untuk dipilih menjadi sampel. Setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi diberi nomor urut sebanyak populasi yang ada.
Jumlah sampel untuk tiap populasi biasanya didasarkan pada hal-hal berikut.
  1. Kemampuan peneliti dilihat dan segi waktu, tenaga, dan dana.
  2. Sempit atau luasnya wilayah pengamatan dan setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
  3. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang berisiko besar, hasilnya akan lebih baik jika sampelnya lebih besar. Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar presentase sampel dan populasi, maka hasil penelitiannya akan semakin baik, misalnya, jika subjeknya berjumlah seratus orang, lebih baik diambil semua dan jika lebih besar dapat diambil sekitar 10% – 15% atau 20% – 25%.
Misalnya, penelitian yang akan dilakukan adalah “tingkat kedisiplinan siswa di  MA Ar Rahman berpengaruh terhadap prestasi belajar”.
Langkah-langkah yang kita ambil adalah sebagai berikut.
  1. Mendata berapa banyak jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut. Jika jumlahnya, misalnya, mencapai 500 orang siswa, kita boleh mengambil untuk sampel sekitar 10% – 15 % dan jumlah siswa tadi.
  2. Memberi nomor sesuai dengan jumlah populasi, yaitu dan nomor satu sampai dengan yang terakhir (menggunakan angka). Misalnya, karena siswa berjumlah 500 orang, penomoran dilakukan dan nomor 1 sampai dengan 500.
  3. Menentukan subjek yang akan dijadikan sampel penelitian.
2.Sampel berstrata. Sampel berstrata digunakan apabila populasi terbagi atas tingkatan. Dalam pengambilan sampel tiap tingkatan harus terwakili.
Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkat-tingkat atau strata, pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random karena setiap tingkatan harus terwakili.
Contoh, kita akan melakukan penelitian di salah satu SMA tertentu. Yang akan diteliti adalah tentang tingkat kedisiplinan siswa. Untuk itu, setiap jenjang tingkatan harus terwakili. Artinya, dan siswa kelas satu sampai kelas tiga harus terdapat wakil yang akan dijadikan sampel penelitian. Sampel berstrata digunakan apabila kita berpendapat bahwa ada perbedaan ciri atau karakteristik antara strata-strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi variabel.
3.Sampel wilayah. Sampel wilayah digunakan apabila wilayah penelitian luas. Sampel diterapkan pada wilayah yang dapat terwakili.
Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakil dan setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel wilayah dilakukan apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan wilayah yang lain.
Contohnva, kita akan meneliti keberhasilan program Transmigrasi di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena keadaan setiap populasi itu berbeda, kita harus membuat sampel dan selurub populasi sehingga hasilnya mencerminkan keberhasilan program transmigrasi di seluruh wilayah Indonesia.
Top of Form
Bottom of Form

4).Sampel proporsi (proportional sample atau sampel imbangan)
Teknik pengambilan sampe proporsi atau sampel imbangan dilakukan untuk menyempumakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil untuk setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya. Contoh, di provinsi A, jumlah penduduk yang mengikuti KB 500 orang. Kita ambil inisalnya 3% dan 500 orang, yaitu sebanyak 15 orang saja. Di Provinsi B, jumlah penduduk yang mengikuti KB hanya ada 300 orang. Sampel yang diambil adalah 3% dan 300,. yaitu 9 orang. Dengan cara seperti itu, akan terlihat keseimbangan dalam menentukan peserta KB yang dijadikan sampel penelitian.
5).Sampel bertujuan (purposive sample)
Sampel ini dilakukan dengan cara pengambilan subjek bukan didasarkan pada strata, random, atau wllayah, tetapi pada tujuan tertentu. Penggunaan metode ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan. inisalnya, karena keterbatasan waktu, tenaga, ataupun dana, kita tidak bisa mengambil sampel yang besar. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
  1. Pengambilan sampel hams didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
  2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
  3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuuan.
Contoh: peneliti akan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh minat belajar siswa SMA terhadap peningkatan prestasi di seluruh Indonesia”. Sampel penelitian yang diambil dan kota-kota besar misalnya, Jakarta, Medan, dan Yogyakarta. Sebagai imbangannya, dipilih beberapa sekolab yang ada di kota-kota kecil.
6).Sampel kuota (quota sample)
Dalam pengumpulan data, peneliti menghubungi subjek yang memenuhi persvaratan ciri-ciri populasi tanpa menghiraukan dan mana asalnya. Biasanya, yang dihubungi adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memenuhi jumlah yang ditentukan.
Teknik sampling ini tidak mendasarkan din pada strata atau daerah, tetapi pada jumlah yang sudah ditentukan. Contohnya, kita ingin mengambil sampel 100 orang yang berubah. Setelah menentukan jumlah 100 orang, kita mencarinya di mana saja sampai didapatkan jumlah 100 orang yang telah ditentukan.
7).Sampel kelompok (cluster sample)
Dalam menentukan jenis cluster atau kelompok, harus dipertimbangkan ciri yang ada. Di masyarakat, dapat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau strata. Contohnya, untuk sekolah, ada sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah bersubsidi, dan seterusnya. Kelompok pegawai negeri, TNI, padagang, nelayan, buruh, dan sebagainya. Untuk itu, perlu kecermatan seorang peneliti.
6.Teknik pengumpulan data
Aktivitas penelitian yang dilakukan pada awalnya adalah mengumpulkan data sebanyak mungkin. Langkah-pengumpulan data memerlukan beberapa teknik :
1.  Data primer adalah data yang diperoleh langsung dan lapangan penelitian, seperti data yang diperoleh dan kuesioner yang dibagikan atau dan wawancara langsung dengan objek penelitian.
2.   Data sekunder adaah data yang diperoleh tidak langsung dan lapangan, inisalnya dan koran, dokumen, dan bacaan lainnya.
Dalam penelitian sosial, teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah kuesioner atau angket, wawancara, observasi, dan dokumenter. Teknik yang digunakan tergantung pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, dan sampel yang digunakan. Contohnya, bila sampel yang digunakan dalam jumlah besar, teknik pengumpulan data yang tepat digunakan adalah teknik kuesioner. Namun, dalam penelitian sosial, biasanya para peneliti menggunakan lebih dan satu teknik pengumpulan data untuk mengurangi kesalahan atau bias data dan teknik yang digunakan.
Data yang kita ambil tentu bukan data sembarangan, tetapi data harus memiliki syarat-syarat berikut.
  1. Data harus objektif. Artinya, data sesuai apa adanya.
  2. Data harus dapat mewakili (representatif).
  3. Data harus mempunyai kesalahan baku yang kecil.
  4. Data harus tepat waktu.
5.   Data harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.     Studi Pustaka
2.     Angket
3.     Observasi
4.     Wawancara
1.     Studi Pustaka
*     Pengumpulan data dan informasi melalui sumber buku,
    naskah,kisah sejarah dan dokumen.
*     Kelemahan:
    - informasi tidak memenuhi kebutuhan peneliti
    - sulit menilai akurasi data
    - informasi sudah usang dan tidak relevan
*     Manfaat:
    - menggali konsep dasar
    - mengikuti perkembangan penelitian
    - memperoleh orientasi yang lebih luas
    - memanfaatkan data sekunder
    - menghindari duplikasi penelitian
2. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Jenis Angket :
a.      Angket tertutup
b.      Angket terbuka
c.      Angket semi terbuka
d.      Angket kombinasi
Kelebihan Dan Kekurangan Kuesioner
• Kelebihan kuesioner sebagai berikut:
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.
4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
5. Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

• Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
2. Seringkali sukar dicari validitasnya
3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
4. Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
5. Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat
2.     Observasi
Adalah Suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar dengan mengamati langsung di lapangan
Kriteria observasi sebagai alat pengumpul data:
    a. Pengamatan telah direncanakan secara   sistematis
    b. Pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian
    c. Pengamatan harus dicatan secara sistematis
    d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol

Macam-macam observasi
a. Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.

b.Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Macam pedoman wawancara:
§    Pedoman wawancara tidak berstruktur
§    Pedoman hanya memuat garis besar wawancara
§  Pedoman wawancara terstruktur pedoman wawancara tersusun secara terperinci seperti kuesioner
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL WAWANCARA
n  pewawancara
n  responden
n     topik penelitian situasi
      JENIS WAWANCARA
1.     INTERVIEW BEBAS (UNGUIDED INTERVIEW)
       pewawancara secara bebas bertanyatanpa ada acuan
2.     INTERVIEW TERPIMPIN (GUIDED INTERVIEW)
PERtanyaan yang akan ditanyakan tercatat sehingga interview berdasarkan catatan pertanyaan tersebut
3.     INTERVIEW BEBAS TERPIMPIN KOMBINASI DARI KEDUA JENIS INTERVIEW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar